­

Undangan

0 Comments
"Mas, sampeyan dapat undangan. Mau datang?" "Nggak, Dik. Males," Arif menjawab pertanyaan Laili dengan enggan. "Apa sampeyan masih capek pulang dari Taiwan? Masih seminggu lagi kok, Mas." "Kamu itu bujuk-bujuk aku apa ada maunya?" tanya Arif setengah menuduh adik semata wayangnya itu. "Ealah...ya nggak to, Mas. Gimana juga...

Continue Reading

Hubungan Segitiga

0 Comments
"Aaargh...!!" Hanifah menoleh. Ika sedang memegangi kepalanya. Beberapa pasang mata di perpustakaan SMA itu pun menengok ke arahnya. "Kenapa, Ka?"tanya Hanifah pelan. "Andai orang-orang jenius itu tak pernah ada," keluh Ika. "Heh! Nggak boleh berandai-andai. Dosa, tauk!", tegur Hanifah setengah berbisik. "Eh, iya. Astaghfirulloh," Ika menutup mulutnya. "Lah,...

Continue Reading

#FFRabu - Tanpa Senyum

5 Comments
"Ini Ibu," Nini menunjuk sosok gadis kecil yang tersenyum ke arah kamera. "Yang ini?" tanya Andi. "Ini Bulik Siti. Yang nomor lima." "Ini Eyang Par?" "Bukan. Ini Eyang Utik. Ibunya Ibu. Eyang Par yang tadi berfoto sama kita di pelaminan," jawab Nini. "Setelah Eyang Utik meninggal, Eyang Kakung...

Continue Reading

#FFRabu - Telat

5 Comments
"Yang...Yang," suara lembut Sugeng memanggil Harsih. Harsih mencibir suaminya. "Kau sudah telat 28 tahun, Pak." Sugeng mengangkat badan dan kepalanya dengan heran. "Dulu pas manten anyar nggak pernah manggil aku gitu," sedikit sengak Harsih meneruskan perkataannya. Sugeng tersenyum kecil, lalu membungkuk lagi. Ia melangkah pelan meninggalkan Harsih. "Satu,...

Continue Reading

Jalan Haram

4 Comments
Tak ada ketukan di pintu ataupun panggilan di ponsel yang dihiraukannya. Nina sibuk dengan air matanya. "Ma..." panggil Hari, suaminya, dari depan pintu rumah yang terkunci. Sudah setengah jam Hari begini. Sudah setengah jam pula Nina membeku di dalam sana. Sebuah pesan masuk ke ponsel Nina, "Ma, nyalakan...

Continue Reading

#FFRabu-Terpeleset

2 Comments
Oh, tidak! Dia kini berdiri dua langkah di depanku. Padahal beberapa menit yang lalu aku yang berada di depannya. Dia melangkah lagi. Kini lebih jauh. Oh, tidak! Aku yang mulai duluan tapi kenapa sekarang keadaannya berbalik? "Maaf, Jan," katanya sambil tertawa meledek. Aku hanya bisa tersenyum kecut. "Permainan...

Continue Reading

#FFRabu-Tukang Lembur

5 Comments
22:59. Seperti kemarin dan kemarin lusa dan kemarinnya lagi dan kemarin-kemarin sebelumnya, Dini masih terjaga. Matanya yang lelah memaksa tubuhnya bekerja. Sesekali diliriknya ponselnya. "Kerja rodi apa, Bu, malam ini?" Dini tersenyum. Guyonan khas sesama tukang lembur di jam segini memang kadang keterlaluan. Kalau tak waspada, hati bisa...

Continue Reading