"Mas, sampeyan dapat undangan. Mau datang?"
"Nggak, Dik. Males," Arif menjawab pertanyaan Laili dengan enggan.
"Apa sampeyan masih capek pulang dari Taiwan? Masih seminggu lagi kok, Mas."
"Kamu itu bujuk-bujuk aku apa ada maunya?" tanya Arif setengah menuduh adik semata wayangnya itu.
"Ealah...ya nggak to, Mas. Gimana juga kedua calonnya kan sahabatnya sampeyan semua. Nggak enak kalau nggak datang," jawab Laili.
"Ya karena mereka berdua temanku itu, makanya aku nggak datang," balas Arif.
"Kalau sampeyan nggak datang, aku bakal kena masalah, Mas."
"Lha, kok bisa?"
"Aku sudah terlanjur janji sama Pak RT kalau sampeyan pasti ikut. Makanya dibela-belain dibuatin undangan walaupun waktu pendaftarannya sudah habis."
"Pak RT njagoni siapa calon lurahnya?" tanya Arif.