Apa boleh buat. Bukan seleraku. Tapi perut ini keroncongan minta diisi. Baiklah, sepotong sosis, kentang goreng dan susu semoga bisa menghentikannya.
Sendirian kukunyah kentang goreng tak berbumbu ini. Lumayan. Seorang perempuan paruh baya pun sedang sendirian di bangku itu menikmati sarapannya. Tampaknya sandwich. Entah sandwich apa, tuna dengan keju biru mungkin. Atau sandwich telur dengan keju lembaran. Hmmm...sedaaap.
Bunga-bunga tulip mekar di belakang wanita itu. Sungguh pemandangan yang indah. Ini musim apa? Ah, tentu saja musim panas. Udaranya hangat seperti di Indonesia. Mungkin.
Kukunyah potongan sosis terakhirku. Susu kotak rasa coklat ini pun habis kusedot. Alhamdulillaah, kenyang. Aku pun berdiri. Kutinggalkan wanita paruh baya tadi yang kini berbincang berdua dengan seorang pemuda dalam Bahasa Inggris. Klik.
#
Pagi hari pukul lima. Boma kecilku menangis kencang di depan kulkas.
"Mamaaa...", panggilnya.
Aku bergegas datang.
"Ada apa, sayang?"
Boma menunjuk isi kulkas. Masih sambil menangis.
"Sosis dan susu kotakku menghilang".
Aku terpana.
"Siapa yang ambil?", tanyanya dengan nada kecewa.
Aku menelan ludah. Lalu kupeluk Boma kecilku yang berumur lima tahun itu.
"Nanti Mama belikan lagi. Maaf ya, sayang. Mama yang makan sosismu dan menghabiskan susumu. Semalam Mama kelaparan, jadi Mama makan sosismu dan minum susumu sambil nonton tv".
Tangis Boma makin kencang.
-Selesai-