Hubungan Segitiga

by - Mei 08, 2019



"Aaargh...!!"

Hanifah menoleh. Ika sedang memegangi kepalanya. Beberapa pasang mata di perpustakaan SMA itu pun menengok ke arahnya.

"Kenapa, Ka?"tanya Hanifah pelan.

"Andai orang-orang jenius itu tak pernah ada," keluh Ika.

"Heh! Nggak boleh berandai-andai. Dosa, tauk!", tegur Hanifah setengah berbisik.

"Eh, iya. Astaghfirulloh," Ika menutup mulutnya.

"Lah, ini soal-soalnya susah sekali, Nif. Ampun deh, ujian Fisika ini nanti aku bisa atau enggak. Hukum Faraday. Rumusnya... Hmmh..." Ika melanjutkan keluhannya.

"Jangan ngapalin rumus, Ka. Pahami logikanya saja," saran Hanifah.

Ika manyun. "Hah, gimana aku bisa paham logika profesor jenius Faraday?!"

"Idih, Faraday bukan profesor, Ka. Sekolah saja enggak tamat, kok".

Ika melongo.

"Kok bisa, Nif?"

"Faraday itu waktu sekolah dianggap tidak bisa mengikuti pelajaran oleh gurunya, jadi dia enggak lanjutin sekolahnya. Matematika saja dia enggak bisa,"papar Hanifah.

Ika makin melongo.

"Lah, terus yang buat rumus-rumus ini siapa?"

"Maxwell. Dia yang menerjemahkan hasil percobaan Faraday ke dalam bahasa Matematika."

"Tapi Faraday itu kreatif, Ka. Dia juga rajin mencatat hasil percobaannya. Makanya dia berhasil menemukan hubungan segitiga antara medan magnet, listrik dan cahaya," lanjut Hanifah sambil menutup bukunya.

"Listrik dipengaruhi oleh medan magnet. Jadi, perubahan pada medan magnet menghasilkan listrik. Itu konsep Hukum Faraday."

"Hebat...," sahut Ika.

"Iya, Ka. Tapi pernah juga lho Faraday kehilangan memorinya menjelang usia senja. Sampai-sampai ia mengalami masa sulit. Tapi karena sudah takdir mungkin, di penghujung karirnya ia menemukan hubungan medan magnet dengan cahaya."

"Faraday berprinsip 'Tiada yang Terlalu Indah untuk Menjadi Kenyataan, Sepanjang Sesuai dengan Hukum Alam'. Keren, kan?"

Ika masih melongo.

"Keren..."

"Memang Faraday keren," Hanifah tersenyum.

"Bukan dia, Nif. Kamu tuh yang keren!". Ika menepuk bahu Hanifah.

"Hah...?". Gantian Hanifah yang melongo.



You May Also Like

0 komentar