Salah
"Percaya sama saya, deh, Dok. Istri Dokter pasti jadi kelihatan lebih cantik kalau pakai ini."
Dokter Addin tertawa kecil. "Iya, saya
tahu." Rani tersenyum senang.
"Jadi,
istri Pak Dokter mau mencobanya?"
Dokter Addin mengangguk. "Boleh.
Tapi
sekarang kamu ikut Bu Ani ke sana
dulu, ya." kata Dokter Addin sambil
menunjuk seorang perempuan
berseragam putih di teras sebuah
gedung.
Rani beranjak dari bangku taman.
"Terima kasih, Dok. Akhirnya ada
yang
percaya juga." Wajah penuh bekas
noda kehitaman itu tersenyum.
Dokter Addin
ikut tersenyum.
Pedih.
Ini tahun
kedua ia merawat istrinya yang
tergoncang
jiwanya akibat salah kosmetik.
0 komentar