Sebuah Saran
Mobil bercat merah itu bergerak menjauh. Aldi mencengkeram lengan Tomo yang berdiri di muka pintu kuat-kuat.
"Maaak...!" tangis bocah berumur 2
tahun
itu kencang.
Tomo makin
mengencangkan gendongannya.
"Mamakmu sudah pindah
jauh. Suatu hari kau akan
menyusulnya," parau suara Tomo.
Tangis Aldi makin
pecah.
Bu Puji menyeka air matanya.
"Istrimu akan langsung masuk ruang
isolasi.
Selanjutnya Dinas Kesehatan yang
menanganinya."
Tomo
menganggukkan
kepalanya kepada perempuan paruh
baya berbadan subur itu.
"Oya, Pak
Tomo.
Saran saya, sebaiknya kau jangan
menikah lagi. Kasihan istri dan
anak-anakmu nanti."
Tomo
tertunduk. "Tapi kalau dengan
sesama penderita
AIDS boleh, kan, Bu?"
0 komentar