Sebuah Saran

by - Desember 25, 2014

Mobil bercat merah itu bergerak menjauh. Aldi mencengkeram lengan Tomo yang berdiri di muka pintu kuat-kuat. "Maaak...!" tangis bocah berumur 2 tahun itu kencang. Tomo makin mengencangkan gendongannya. "Mamakmu sudah pindah jauh. Suatu hari kau akan menyusulnya," parau suara Tomo. Tangis Aldi makin pecah. Bu Puji menyeka air matanya. "Istrimu akan langsung masuk ruang isolasi. Selanjutnya Dinas Kesehatan yang menanganinya." Tomo menganggukkan kepalanya kepada perempuan paruh baya berbadan subur itu. "Oya, Pak Tomo. Saran saya, sebaiknya kau jangan menikah lagi. Kasihan istri dan anak-anakmu nanti." Tomo tertunduk. "Tapi kalau dengan sesama penderita AIDS boleh, kan, Bu?"

You May Also Like

0 komentar